Kelompok teater lokal mementaskan tarian yang diambil dari Legenda Mar-Undok yang menceritakan asal-usul pulau-pulau tersebut. Tarian tersebut mencerminkan kepercayaan pagan pada dewa alam (bumi, angin, dan api) yang menciptakan pembentukan provinsi pulau. Drama tari menggabungkan balet dan pantomim dengan alat musik, musik, dan nyanyian asli. Penyajiannya bisa dilihat secara gratis karena dibawakan oleh pelajar seniman muda dari sekolah dan perguruan tinggi setempat yang tampil sebagai semacam pengorbanan untuk merayakan musim Prapaskah.